Cara Mencari Kuartil,Desil dan Presentil di Data Tunggal Dengan Excel

-
Selamat Datang di Blog Belajar Gratis 
Dipostongin ini saya akan menjelaskan Cara Mencari Kuartil,Desil dan Presentil di Data Tunggal Dengan Excel dengan menggunakan rumus formula excel ...
1.Dalam kasus ini tedapat data tunggaldan kita akan mencari kuartil,desil dan persentil untuk menambah pengetahuan statistika
Kuartil,Desil dan Presentil
2.Untuk bahasan kali ini,pertama akan mencari kuartil dimana data dibagi menjadi 4 bagian sama
A.Kuartil 1(Batas Bawah)
B.Kuartil 2(Batas Tengah)
C.Kuartil 3(Batas Atas)
D.Kuartil 4(Nilai Maksimum)
dan digambar ini saya mencari Kuartil 2=Median jadi ada dua rumus untuk memperoleh jawabannya
1.=QUARTILE(RangeAwal:RangeAkhir,NILAI KUARTIL YANG DICARI)
2.=MEDIAN(RangeAwal:RangeAkhir)
Kuartil,Desil dan Presentil
3.Mencari desil dengan menggunakan excel tidak bisa karena tidak tersedia dalam aplikasi excel dan untuk mendapatkan nilai desil bisa dilakukan manual

Kuartil,Desil dan Presentil
4.Terakhir,mencari persentil dimana data dibagi menjadi 100 bagian samauntuk mencari dapat menggunakan formula
=PERCENTILE(RangeAwal:RangeAkhir,NILAI PERSENTILYANG DICARI)
Dalam mencari persentil yang harus diperhatikan adalah penulisan nilai persentil yang dicari.Aplikasi excel menetapkan rentang nilai persentil adalah 0-1.Dimana angka 1 mewakili angka 100 atau maksimal.
Jadi  harus dibagi 100 terlebih dahulu untuk memasukkan nilai persentil yang dicari.Dalam gambar tersebut dicari P50.Sehingga didapat 50/100=0.5

Kuartil,Desil dan Presentil
Demikianlah postingan mengenai Cara Mencari Kuartil,Desil dan Presentil di Data Tunggal Dengan Excel.Saya harap membantu anda dalam memahami penggunaan aplikasi excel

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal Pajak Bumi dan Bangunan P2

-
Gambar
Latihan Soal Pajak Bumi dan Bangunan P2 Berikut ini adalah soal dan pembahasan dari PBB P2 a.        PT Perum Perumnas membangun Rumas Susun Sederhana dengan rincian data sebagai berikut:      1).    Luas tanah 4.000 m 2 , kelas A.32 (NJOP = Rp 48.000/ m 2 )      2).    Bangunan hunian, kelas A.9 (NJOP = Rp 310.000/ m 2 ) sebanyak :           ·          200 unit tipe 21 a’ 21 m 2           ·          100 unit tipe 36 a’ 36 m 2           ·          100 unit tipe 48 a’ 48 m 2      3).    Bangunan bersama (tangga, emper, dll)   kelas A.9 seluas = 1.400 m 2      4).    Bangunan sarana (jalan lingkungan, tempat parker) keals A.9 seluas = 1.500 m 2 Hitung besarnya PBB untuk satu unit hunian tipe 48 , jika diketahui NJOPTKP sebesar   Rp. 10.000.000 JAWABAN: Cara 1 Cara 2 Cara 3 b.PT Udang Windu berusaha dibidang usaha tambak udang (perikanan darat) yang dikelola secara intensif yang memiliki/menguasai/mendapat manfaat dari bumi dan bangunan dengan rincian sebagai berikut:      A.     Bumi   
Baca selengkapnya

Soal dan Pembahasan BPHTB

-
Assalamualaikum wr wb  Berikut ini saya membahas latihan soal tentang BPHTB.Oke langsung saja ke intinya ya... 1. Pada tanggal 1 Maret 2008, Bapak Gideon membeli sebuah rumah seluas 200 M2 yang berada diatas sebidang tanah hak milik seluas 500 M2 di Kota Bogor dengan harga perolehan sebesar Rp500.000.000,. Berdasarkan data SPPT PBB atas objek tersebut ternyata NJOPnya sebesar Rp.600.000.000,-(tanah dan bangunan). Bila NPOPTKP ditentukan sebesar Rp50.000.000,-  maka berapa BPHTB yang harus dipenuhi oleh Bapak Gideon? Jawaban : Karena NJOP > Nilai Transaksi yang dijadikan perhitungan adalah NJOP sebesar Rp.600.000.000 BPHTB=5%x(NPOP-NJOPTKP) BPHTB=5%x( Rp.600.000.000-Rp.50.000.000) BPHTB=5%xRp.550.000.000 BPHTB=Rp.27.500.000 2.Seorang cucu menerima hibah wasiat dari kakeknya sebidang tanah seluas 300 M2 dengan nilai pasar pada waktu pendaftaran hak sebesar Rp300 juta. Terhadap tanah tersebut telah diterbitkan SPPT PBB pada tahun pendaftaran hak dengan NJOP sebesar Rp250 juta. Apabila
Baca selengkapnya

Soal dan Pembahasan Akuntansi Produk Rusak

-
Gambar
  Soal dan Pembahasan Akuntansi Produk Rusak PT Merdeka memproduksi satu jenis barang melalui dua departemen, yaitu Departemen Pabrikasi dan Departemen Penyelesaian. Unit-unit diinspeksi pada tahap 60% di Departemen Pabrikasi dan diakhir proses produksi di Departemen Penyelesaian. Unit produk rusak di Departemen Pabrikasi tidak memiliki nilai jual dan unit produk rusak di akhir proses Departemen Penyelesaian memiliki nilai jual Rp 2.000 per unit. Berikut ini data produksi perusahaan bulan November 2016:   Departemen   Pabrikasi Penyelesaian Unit dalam proses, persediaan awal:     Bahan 100% selesai, Konversi 70% 4.000 unit   Bahan 100% selesai, Konversi 40%   6.000 unit Unit masuk proses di Dep. Pabrikasi 20.000 unit   Unit ditransfer ke Dep. Penyelesaian 19.000 unit  
Baca selengkapnya